HAK KITA SABAGAI WARGA NEGARA INDONESIA
Menurut saya, sangat banyak Hak warga negara Indonesia yang diabaikan dan
tidak diperhatikan oleh pemerintah. Contoh sebagian kecilnya adalah sebagai
berikut :
1. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaranDari dahulu sampai sekarang
masih banyak penduduk di muka bumi Indonesia yang belum dapat pengajaran mulai
dari suku-suku dipedalaman sampai orang-orang miskin yag sudah berada di kota
besar di indonesia, susah untuk dapat untuk sekolah karena terhalang biaya, dan
juga tidak banyak yang memberikan fasilitas sekolah gratis, walaupun ada tapi
syarat dan ketentuan sangat sulit untuk dipenuhi bagi kalangan tidak mampu
karena zaman sekarang walaupun bicara gratis tapi tetap saja keluar biaya
sehingga kalangan bawah / orang-orang miskin tidak mampu untuk memenuhinya.
2.
Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahanApakah yang sekarang terjadi di negeri ini, hukum bisa
dibeli, dipermainkan sampai orang yang berduit tapi melanggar hukum berkeliaran
bebas tidak ditangkap padahal dia bersalah. Banyak rakyat yang tertindas dengan
apa yang sekarang terjadi di negeri ini, seperti orang yang korupsi bermilyaran
masih bebas kemana saja tanpa ditangkap apalagi ditindak lanjuti prosesnya, sedangkan
yang hanya mencuri sandal, kakao yang harganya sangat-sangat murah tapi dihukum
sangat berat.
Banyak yang bilang yang kaya makin kaya, tapi yang miskin
semakin melarat... hukum tidak jadi persoalan asalkan ada uang, hakim jaksapun
tunduk. Sampai kapan ini terus terjadi padahal negeri kita bersuku-bangsa, dan
banyak yang menjunjung tinggi agama yang mendasar pada pancasila sila pertama.
Tapi kebanyakan malah munafik, hanya sumpah dengan bicara di depan dewan tapi
amanat rakyat tidak dipegang malah dipermainkan semaunya.
3. Bicara mengeluarkan pendapat sekarang Banyak dari
tiap tiap daerah bicara hanya bicara, beri pendapat tapi banyak yang tidak
ditanggapi pemerintah, makanya jangan heran sekarang setiap demonstrasi tidak
berujung bentrok, karena memang pendapatnya tidak mau di dengar Padahal awalnya
stiap pemimpin, anggota dewan berani bicara dirakyat banyak sampai ikut-ikut
berpanas-panasan agar bicarany dapat didengar rakyat apabila dia nanti
terpilih, dia berjanji dengan janji yang sampai ia bersumpah, tapi setelah jadi
jangankan rakyat beri pendapat, dia saja tidak mengenali siapa kita dan dia lebih
mementingkan bertemu orang diluar wilayah yang sudah terkenal ketimbng dia
mendengarkan pendapat rakyat yang awalnya membuat dia menjadi seperti ini. itulah
sampai sekarang terus terjadi tuntutan rakyat hanya jadi tontonan, tapi bukan
untuk berfikir memecahkannya, malah dia asyik berpangku tangan menkamati
jabatan kedudukannya pribadi ketimbang rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar