DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI FORMAL
Organisasi formal merupakan sistem kegiatan yang terorganisasi dari sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Organisasi formal ini juga merupakan organisasi yang dngan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun. Meskipun organisasi formal tidak mencakup segala hal tentang organisasi yang ada, namun hal tersebut merupakan bagian utama tentang organisasi.
Tujuan struktural organisasi formal disusun adalah untuk mmbantu pencapaian tujuan organisasi dengan lebih efektif. Dalam organisasi formal harus mempunyai Tujuan dan Sasaran supaya tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapainya. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antar fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawab.
STRATEGI DAN STRUKTUR
Hubungan erat antara strtegi dan struktur organisasi pertama kali dijelaskan oleh Chandler dalam studynya pada beberapa perusahaan besar di Amerika.
LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN STRUKTUR
Dalam pembahasan pengaruh lingkungan pada desain organisasional secara terperinci kita perlu membedakan tiga tipe lingkungan sebagai berikut :
1. Lingkungan stabil, yaitu dengan lingkungan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakan atau iba-tiba.
2. Lingkungan berubah (changing environment), yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin terjadi dalam setiap atau semua bidang.
3. Lingkungan bergejolak (turbulent environment), bila para pesaing melempar produk baru dan tak terduga di pasaran, hokum sering diganti, kemajuan teknologi merubah secara drastic desain produk dan metoda-metoda produksi.
Sistem Mekanistik adalah paling sesuai untuk ligkungan stabil, sedangkan lingkungan organic paling sesuai untuk lingkunga stabil. Dan sistem organic paling sesuai untuk lingkungan brgejolak. Sistem Mekanikstik adalah kegiatan organisasi diperinci menjadi tugas-tugas yang terpisah dar terspesialisasi.
Penemu Burns dan Stalker didukung dan diperluas oleh Raul R. lawrene dan Jay W. Lorsch. Mereka menggunakan derajat perbedaandan integrasi untuk menganalisa hubungan organisasi dan lingkungan eksternal. Istilah ( differentiation ) berarti derajat variasi sistem nilai organisasi para menejer department fungsional yang berbeda. Integrasi berkaitan dengan derjat kerjasama para anggota berbagai departemen dalam satu kesatuan yang terpadu.
TEKNOLOGI DAN STRUKTUR
Menurut Woodward atas dasar hasil studynya, ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi yang dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Semakin kompleks teknologi, semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajement. Dengan kata lain teknologi yang kompleks menyebabkan struktur organisasi berbentuk “ Tall” dan memerlukan derajat supervisi dan koordinasi yang lebih besar.
2. Rentang manajemen para manajer lini pertama meningkatkan dari produksi unit ke massa dan kemudian turun dari produksi massa ke proses.
3. Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf administrative dan klerikal.
PROSES DESAIN ORGANISASI
Dalam teori proses ini, dapat mulai dari bawah ke atas. Dengan prosedur atas ke bawah menjadi tujuan khusus sebagai pencapaian hasil yang diinginkan
Tujuan-tujuan ini kemudian menjadi dasar serangkaian departemen yang dapat terorganisasi. Akhirnya, berbagai kegiatan dirancang untuk setiap posisi. Meskipun secara teoritis dapat dijelaskan kedua prosedur tersebut dalam kenyataannya saling tergantung.
MODEL SUMBER DAYA MANUSIA
Implikasi model sumber daya manusia pada struktur organisasi walaupun abstrak adalah jelas. Konsep model SDM ini mencoba memaksimumkan fleksibilitas baik didalam maupun diluar berinteraksi. Hal ini mengharuskan anggota organisasi mempunyai suatu tujuan, jalur untuk memperoleh sumber informasi, dan kemempuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi tersebut.
BERBAGAI FUNGSI YANG MELEKAT PADA STRUKTUR ORGANISASI
Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan sebagai fungsi struktural yang terjadi secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut :
1. Wewenang (Autority) adalah hak melakukan atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu. Wewenang merupakan kunci jabatan manajerial.
2. Kekuasaan (power) sering dicampur adukan dengan wewenang. walaupun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama tetapi kedua berbeda, wewenang tanpa kekuasaan akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
3. Tanggung jawab (Responsibility) adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu.
4. Akuntabilitas (Accountability) adalah faktor diluar individu dan perasaan pribadinya.
5. Komunikasi
6. Hubungan Lini dan Staff
7. Rentang kendali
8. Sentralisasi dan Desentralisasi
9. Rantai wewenang skalar
10. Kesatuan perintah
DEPARTEMENTASI
Departementasi atau departementalisasi bersangkutan dengan proses penentuan cara pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi. Departementasi mencerminkan organisasi horizontal pada tip tingkatan hirarki, dan berhubungan erat dengan prinsip spesialisasi klasik. Departemen yang lebih khusus, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Waktu dapat dibagi menjadi shift pertama, kedua, dan ketiga
2. pelayanan (service) yang mungkin mencerminkan kelas pertama. Kedua, dan ketiga
3. Langganaan dapat terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, militer, dll
4. Peralatan dapat diperinci
5. Urutan angka
Organisasi yang efisien atau tidak tergantung paling tidak pada dua faktor, yaitu :
1. Jumlah energi organisasional total yang diperlukan untuk menjaga struktur dalam menghadapi tekanan-takanan internal dan eksternal.
2. Derajat penggunaan kemampuan berbagai sumber daya oleh struktur yang mencakup kemampuan semua anggotanya.
Struktur organisasi lainnya yang segais dengan implikasi sumber daya manusia dan menganut rangkaian fungsional silang Likert. Likert adalah Tim proyek (projek team). Struktur ini dapat dipergunakan dalam organisasi yang mempunyai teknologi tinggi. Dimana anggota-anggota dengan spesialisasi khusus ditarik untuk bekerja pada proyek atau emecahan masalah tertentu.
Bentuk struktur organisasi tingkat tinggi yang dikembangkan terakhir atas dasar model sumber daya manusia adalah struktur organisasi bentuk kolega (collegial form). Struktur ini memerikan kesempatan bagi setiap anggota untuk mengarahkan dan memutuskan kegiatannya sendiri.