5.11.2011

MOTIVASI UNTUK BEKERJA

MOTIVASI UNTUK BEKERJA

        Prilaku manusia sebenarnya hanyalah cerminan yang paling sederhana motivasi dasar mereka. Agar prilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan dan permintaan organisasi. Motivasi  itu timbul dari sumber-sumber di luar perseorangan. 


PENGERTIAN MOTIVASI 

Para psikolog menyebutkan bahwa motivasi itu sebagai motivation atau motif, kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam penulisan ini menggunakan istilah motivasi.
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi bukanlah suatu yang dapat diamati, tetapi adalah suatu yang dapat disimpulkan adanya karena adanya sesuatu prilaku yang tampak. Tiap kegiatan yag dilakan oleh seseorang didorong oleh suatu kekuatan dari dalam diri seseorang tersebut, itulah yang disebut motivasi.
Motivasi merupakan masalah kompleks organisasi, karna kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi setip orang berbeda. Motivasi ditimbulkan dari faktor internal da eksternal. Tergntung darimana suatu kegiatan dimulai. Motivasi internal berasal dari diri pribadi seseorang dan akan dijelaskan oleh hirarki kebutuhan Maslow dan motif berprestasi McMelland.  Motivasi eksternal biasanya dibangun diatas motivasi internal . Para psikolog menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
·       Motivasi fisiologis , yang merupakan motivasi alamiah
·       Motivasi psilogis , yang dapat dikelompokkan  menjadi tiga kategori dasar, yaitu Motivasi kasih sayang, Motivasi mempertahankan diri, dan Motivasi memperkuat diri.




TEORI X DAN TEORI Y MC GREGOR

Teori moivasi yang menggabungkan motivasi internal dan eksternal dikembangkan oleh Douglas McGregor, seorang psikolog sosial asal Amerika. Teori X ini masih anyak digunakan dalam organisasi, karena para manager percaya bahwa anggapan-anggapan itu benar. Teori Y ini dapat lebih mengarahkan tercapainya motivasi  yang lebih tinggi da menaikkan kemungkinan terpenuhinya kebutuhan individu dan tujuan organisasi. Dasar teori Y adalah integritas dan kerja sama. Motivasi eksternal cukup fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan setiap keunikan orang dalam organisasi.


PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIA TRADISIONAL

Pandangan tersebut terutama didasarkan atas tiga asumsi :
1.      Personalia terutama dimotivasi secara ekonomis dan perasaan aman serta kondisi kerja yang baik
2.    Pemenuhan kebutuhan ketiga itu mempunyai pengaruh positif pada semangat kerja mereka
3.    Ada korelasi positif antara semangat kerja dan produktifitas


Faktor-faktor Pendorong Motivasi Bekerja

Jika Anda mengharapkan para karyawan Anda termotivasi, Anda harus memberikan:
• Pekerjaan menantang yang memungkinkan orang mengembangkan kemampuannya.
• Lingkungan yang mendukung orang untuk belajar.
• Lingkungan tempat orang dapat menikmati interaksi dengan rekan-rekan sekerja
• Lingkungan yang menumbuhkan sikap menghormati diri sendiri dan orang lain
• Pengakuan atas prestasi mereka

Bila faktor-faktor tersebut ada dalam pekerjaan, para karyawan akan termotivasi untuk bekerja. Jika tidak, mereka hanya bekerja untuk mencari nafkah.

Oleh sebab itu, seorang manajer harus mengetahui perbedaan antara faktor-faktor pokok dan faktor-faktor yang memotivasi orang untuk bekerja. Sekarang, perhatikan tempat kerja Anda, apakah Anda hanya menyediakan faktor pokok atau faktor yang memotivasi orang untuk bekerja?

Salah satu faktor penting yang memotivasi orang untuk bekerja adalah pengakuan atas prestasi. Pengakuan dapat diwujudkan dalam bentuk imbalan atau penghargaan. Misalnya: insentif finansial, hadiah, cuti, liburan gratis, kesempatan bekerja di kantor atasan selama seminggu, diperkenalkan dengan CEO dan makan siang bersamanya, dsb.


TEORI KEADILAN MOTIVASI KERJA

Teori Keadilan merupakan suatu konsep tentang motivasi yang dihsilkan dari berbagai penelitian. Teori ini menyatakan bahwa masukan utama kedalam prestasi dan kepuasan kerja adalah derajat keadilan yang diterima karyawan dalam situasi kerjanya.


PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Kepemimpinan yang efektif harus membaikan pengaahan terhadap usaha-usaha pekerja dalam mencapai tujuan organisasi. Tanpa kepemipinan atau bimbingan hubungan antara tujuan perseorangan menjadi renggang. Menurut Keith Devis “Tanpa kepamimpinan suatu organisasi adalah kumpulan orang-orang dan mesin yag tidak teratur (kacau balau). Kepemimpinan adalah untuk mempengaruhi orang lai  untuk mencapai tujuan dengan antusias. Kepemimipinan merubah sesuatu yang potensial menjadi kenyataan.


LATAR BELAKANG DAN STUDI KLASIK KEPEMIMPINAN

Kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi selalu dihubungkan dengan kepemimpinan, namun sebenarnya kepemimpinan itu sendiri masih merupakan suatu konsep yang sulit diterangkan. Banyak penelitian studi  yang telah dilakukan untuk mengungkapkannya, yaitu :
·       Study Lippit dan White
·       Study Ohio State
·       Study Early Michigan
Teori sifat (Trait Theories) yang dapat ditelusuri sampai zaman kerajan romawi, mengemukakan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat. Teori ini juga sering disebut “great-man”
Keith Davis mengikhtisarkan ada 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesam pemimpin, yaitu :
·       Kecerdasan (intelegency)
·       Kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas
·       Motivasi diri dan dorongan prestasi
·       Sikap-sikap hubungan manusiawi
·       DLL


Teori Path-Goal, memasukkan 4 tipe atau gaya pokok prilaku pemimpi, yaitu :

·       Kepemimpinan Direktif (directive leadership)
·       Kepemimpinan Suportif (supportive leadership)
·       Kepemimpinan Partisipatif (participative leadership)
·       Kepemimpinan Orientasi-prestasi (achievement-oriented)
Jadi , gaya kepemimpinan ini dapat dipergunakan oleh pemimpin yang sama dalam berbagai situasi yang berbeda. Baik model Fiedler aupun teor path-goal memasukkan tiga variabel pentig dalam kepemimpinan, yaitu : pemimpin, kelompok, dan situasi.
Gaya-gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya secara relatif ada 3 macam gaya kepemimpinan, yaitu :
1.      Otokratis
2.    Demokratis atau partisipatif
3.    Laissez-faire

Ada 4 sistem manajement Likert , yaitu :

·       Otokratic Ekspoatif
·       Otokratif penuh kebajikan
·       Partisipatif manajer menggunakan gaya konsultatif
·       Demokratik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar